Jan 10, 2010

Catatan Perjalanan Pelantikan PRIMORDIA #2

2nd, However, the truth is still missing…let’s hunting for it!
Sesudah bangun telat sekitar jam 5, kami langsung solat subuh di masjid. Acara pertama hari ini adalah walking–walking plus senam olahraga. Dari rumah kami berjalan menyusuri jalan menuju Waduk Cengklik untuk bersenam ria. Entah kenapa hp dan kamera kami “disita” oleh panitia yang berwenang, jadi kami tidak bisa mengabadikan keindahan waduk-sun-rising yang keren banget plus hamparan tanaman yang ditanam petani dan kemilau sinar mentari di riak keramba di waduk (dan ini yg membuat agak gelo…). Ditambah waktu berangkat, saat senam, dan ketika pulang, banyak bikers (baca: pesepeda) terlihat, dengan sepeda-sepeda mereka yang keren – keren dan kekompakan kelompok mereka yang membuat iri.
Walaupun begitu, kami tetap menikmati senam pagi dan jalan-jalan ini. Lumayan, karena kami jarang jalan-jalan di pagi hari di alam terbuka, kami juga mendapat suasana baru yang berbeda dengan kampus. Suasana waduk dan desa pagi hari, kebersamaan yang bersinar. Meskipun masih ada sesuatu yang tersimpan di hati pikiran panitia. Dan itu harus menunggu. (Sssaaaabbbaaarr….)
Sesampainya di rumah, kami beristirahat sejenak dan sarapan. Setelah istirahat, tugas menanti. Kami harus melakukan reportase. Peserta dibagi-bagi lagi menjadi 5 kelompok, 1 kelompok 3 sampai 4 orang. Tiap kelompok temanya berbeda-beda. Kelompok penulis mendapat tema Pendidikan dan Mata Pencaharian penduduk setempat. Waktu yang diberikan sampai jam sepuluh dan harus sudah dalam bentuk artikel jadi. Tiap narasumber harus ada buktinya (foto/video). [Artikel selengkapnya baca di “Minat Belajar yang Rendah, Kerja Buruh, dan Urbanisasi” di sekber Primordia].
Ketika semua kelompok telah menyelesaikan artikelnya, tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, dan panitia memberikan penilaian terhadap artikel tersebut. Rata-rata karena jam terbang-non-layang peserta masih sedikit, jadi artikel yang dihasilkan belum terlalu bagus. Tapi kami kan terus berusaha… {Really…reporter style}.
Setelah penyelesaian+sharing, saat yang ditunggu telah tiba, waktunya hunting…kartu pers. Tiap peserta diberi amplop yang berisi “potongan-potongan” foto panitia yang telah dipotong-potong. Tiap peserta diberi satu potongan foto panitia yang harus ditemukan untuk mendapatkan petunjuk selanjutnya, dan potongan-potongan lainnya ada di amplop peserta lain. Jadi harus ada kerjasama semua peserta agar sosok yang terpotong-potong itu bisa dikenali.
Sulit juga untuk menemukan pasangan foto yang diacak dan tidak diketahui identitasnya. Kami harus berputar-putar mencari ke setiap amplop foto yang cocok dengan foto 1 milik sendiri. Namun, setelah perjuangan look-and-match ke banyak foto, akhirnya semuanya menemukan sosok tak bernamanya masing-masing. Dari panitia kami mendapatkan sebuah petunjuk untuk menemukan kartu pers, atau petunjuk selanjutnya. Dan pencarian pun dimulai……
Sebenarnya ingin diceritakan kisah perjuangan masing-masing peserta yang penuh tumpah darah dan keringat dalam pencarian ini. Namun, karena ke-tak-terbatasan kata dan kemalasan mulut, maka kisah selengkapnya dipersilakan bertanya pada masing-masing hunter. Ini kisah singkat yang terekam kedua mata.


Petunjuk pertama mengarah pada Pak Kumis yang tinggal di kolam, dan dari sana didapatkan petunjuk berikutnya, yang terdiri dari 3 poin. Poin pertama, pergilah ke rumah Mr. Go-aD dan wawancarailah dia dengan bertanya, “udah makan belum, makannya apa, enak g makanannya, bulan ini udah mandi belum, udah punya anak belum, berapa, sekolah di universitas mana,” dan yg paling penting, “td ada yang nitip kartu aneh g, g kemakan kan, boleh diambil?”. Tapi rupanya Mr.Go-aD sudah capek diwawancara jadi dia hanya bilang no comment dengan bahasa mongolia-laut kuno dan tidak mengacuhkan lagi. 2 poin berikutnya, jika dia hanya diam saja, pergilah ke tetangganya yang budiman bernama Tuan S dan Nyonya S. (Namun di sini terdapat kesalahan pemahaman, kekeliruan yang berakibat harus bolak-balik 4x dan 3 di antaranya kesasar. Untuk nGie ma nDr terimakasih sudah membantu dan menemani mencari kartu pers. Gtw gmana jadinya tanpa kalian.{Thanx full lot!^}). Setelah kembali keempat, kami kembali ke rumah tetangga Mr. Go-aD yaitu Tuan S dan Nyonya S. Dan mungkin karena telah melihat perjuangan kami mondar-mandir dan dikira orang aneh mau maling, akhirnya beliau berdua memberikan kartu pers yang disembunyikan di balik dipan.(btw buat Mbak M. yang nitip ma Mr.S, beliau mpe takut lo, dikira itu kartu apaan…). Yay, akhirnya kartu pers berhasil ditemukan, sekali lagi terima kasih buat Mbak M, Tuan S, Nyonya S, Mr. Go-aD and family, juga nGie n nDr.
Namun kemenangan belum ditangan, karena belum semua peserta mendapatkan kartunya, dan bila 1 belum mendapat kartu pes, semua tidak akan dapat. Jadi sekarang tugas kami membantu sekuat tenaga memecahkan,eh menyelesaikan petunjuk yang diberikan. Tetapi, meskipun sudah memutar mata dan otak berkali-kali petunjuk itu tidak bisa diselesaikan. Setelah termenung, diputuskan untuk bertanya pada panitia yang memberikan petunjuk. Dengan sedikit petunjuk tambahan, dan pemutaran otak yang lebih ekstrem kartu pers pun berhasil didapatkan…tapi ternyata, ada satu peserta yang belum mendapat, yaitu Ynr.
Mengingat pesan-pesan di atas, kami berlimabelas berpencar mencarinya setiap penjuru dari markas dengan berkelompok ke setiap kandang, karena petunjuknya menyatakan bahwa kartu persnya tersembunyi di kandang. Kami berpencar ke utara, selatan, barat, timur, ke semua arah. Dan akhirnya, setelah pencarian besar-besaran, kartu persnya berhasil ditemukan! Yayy! (Meski masih mengundang pertanyaan yang belum terjawab sampai sekarang, tempat persembunyian kartu pers sudah diperiksa sebelumnya dan tidak ditemukan apapun. Kenapa setelah pencarian besar-besaran kartu itu ditemukan di tempat sama? Pencurian oleh saudara Mr. Go-aD kah? lalu kenapa dikembalikan? atau ada misteri lainkah di tempat itu? siapa tahu…).
HOREEE!!! Semua peserta telah mendapat kartu pers masing-masing. Tidak sia-sia perjuangan untuk mendapatkannya. Walaupun baru kartu sementara, tapi kerja sama dan kerja keras pencarian para Hunter semakin terjalin dan sungguh-sungguh. Terasa Indah. Itu pun sudah cukup…
Namun ternyata para panitia masih menyisakan sesuatu yang lebih, dan itu masih rahasia.
Acara selanjutnya makan siang. Kami makan dengan lahap. Akibat pencarian yang panjang, perut minta diisi tambahan tenaga. Setelah penegakan dan pelahapan yang cukup, panitia mengumumkan sekarang adalah saatnya acara puncak dan inti dari semua 2 hari ini……PELANTIKAN.
==!===!===!===P====E====L====A====N=====T=====I====K====A=====N===!===!===!==

No comments:

Post a Comment